Rabu, 02 September 2009

Jadwal Kehidupan Harian Seorang Muslim

Oleh: Ust. Dr. H. Muchammad Ichsan, Lc., MA.

Jadwal kehidupan harian seorang muslim harus mengacu kepada syari'at Islam. Sekurang-kurangnya, ia mesti bangun pagi begitu mendengar adzan subuh dikumandangkan. Bangkit dari tidur dengan membaca do'a, lalu pergi ke kamar mandi untuk buang air, gosok gigi dan berwudhu.
Namun alangkah baiknya jika dia sudah bangun sebelum adzan subuh supaya dapat melakukan Qiyamullail, yakni menghidupkan malamnya dengan ibadah sholat tahajjud, membaca al Qur'an, dzikir, taubat, istighfar dan lainnya. Qiyamullail ini walaupun bersifat sunnah namun perlu diusahakan menjadi rutinitas harian, karena fadhilah dan dampaknya bagi kepribadiannya sangat besar. Dan supaya bisa bangun cepat maka dia harus tidur cepat. Tidak seperti banyak dilakukan orang zaman sekarang, mereka tidurnya sesudah jauh malam, sehingga berat untuk bangun subuh dan apalagi bangun untuk tahajjud.
Sholat subuh hendaknya dilakukan dengan berjama'ah di masjid. Dengan sholat subuh ini berarti seorang muslim telah memulai harinya dengan beribadah kepada ALLAH. Setelah itu waktunya bisa diisi dengan membaca al Qur'an atau dzikir hingga matahari terbit sebagaimana dicontohkan Nabi saw.
Setelah itu sarapan pagi sekedarnya dan mandi. Lalu bersiap-siap menuju ke tempat kerja untuk memulai tugas atau pekerjaan rutinnya. Seorang muslim harus berusaha mencari rezeki yang halalanthoyyiban, meskipun ia sudah kaya atau mampu. Seorang muslim bisa menjadikan pekerjaannya mencari penghidupan itu sebagai ibadah dan jihad. Syaratnya, ia harus mengikhlaskan liLLAHi ta'ala sebelum memulai kerja, lalu ia mengerjakannya sesuai dengan ajaran syari'at dan kesibukannya itu tidak membuatnya lupa mengingat ALLAH, khususnya kewajiban sholat.
Ketika adzan dzuhur dikumandangkan, hendaknya dia meninggalkan pekerjaannya sementara waktu untuk bersegera mendirikan sholat dzuhur pada awal waktu secara berjama'ah. Setelah itu makan siang secukupnya. Kadang-kadang sebagian orang memerlukan istirahat atau tidur siang setelah itu.
Kemudian tatkala waktu asar tiba, hendaklah ia bangun jika tadi tidur siang atau meninggalkan kerjanya jika masih bekerja untuk segera menunaikan sholat asar dengan jama'ah. Setelah sholat asar, waktu luang bisa diisi untuk berolah raga atau melakukan hobi seperti berkebun, merawat burung atau binatang peliharaan atau lainnya atau bisa juga waktu tersebut digunakan untuk membersihkan persekitaran atau mandi atau mengunjungi kawan-kawan dan lain sebagainya.
Menjelang maghrib seorang muslim kalau bisa menyempatkan diri berdzikir kepada ALLAH dengan dzikir-dzikir yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Kemudian begitu adzan maghrib, dia sudah bersiap sedia menunaikannya secara berjama'ah. Waktu antara maghrib dengan isya' sangat bagus untuk dimanfaatkan untuk membaca al Qur'an atau mengajar anak-anak membaca al Qur'an, mendengar ceramah agama atau aktivitas lainnya yang bermanfaat.
Setelah itu, sholat isya' dikerjakan dengan berjama'ah. Lalu makan malam secukupnya. Kemudian belajar atau membaca buku-buku yang bermanfaat. Setelah itu bersiap-siap untuk tidur. Tidur hendaklah dalam keadaan bersuci dan tidak terlalu larut malam, supaya dapat bangun malam dan sholat subuh.
Demikianlah kurang lebih jadwal kehidupan harian seorang muslim pada umumnya. Selanjutnya, jadwal yang lebih rinci diserahkan kepada diri kita masing-masing karena hanya kitalah yang tahu secara persis kebutuhan hidup kita. Jadi, secara umum, kita harus mengatur waktu dan urusan kita agar sesuai dengan jadwal waktu-waktu sholat. Ini karena sholat itu menjadi tolak ukur kepada seluruh pekerjaan yang lain. Jika sholatnya baik--termasuk tepat waktunya--, maka pekerjaan lainnya juga insyaALLAH baik.
Selain jadwal harian, seorang muslim juga ada jadwal mingguan, bulanan dan tahunan. Semua jadwal tersebut harus disesuaikan dengan syari'at supaya teratur dan tidak bertentangan dengan syari'at Islam.
(dikutip dari buku 'Tiba Waktumu Mengatur Waktu')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar